Senin, 02 Juni 2014

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF ISLAM (INA)

Pendidikan karakter di lembaga pendidikan Islam, mungkin lebih baik daripada penerapan pendidikan karakter di lembaga pendidikan lainnya, hanya saja apakah hal tersebut sesuai dengan pandangan masyarakat, karena mereka merupakan sekelompok orang yang merasakan tentang bagaimana pendidikan karakter diterapkan di lembaga pendidikan Islam. Pendidikan karakter dalam Islam sama halnya dengan “akhlak”. Sehingga pendidikan karakter dalam pespektif Islam lebih menitikberatkan pada sikap peserta didik, yang hal tersebut pada kehendak positif yang dibiasakan, sehingga dia mampu menimbulkan perbuatan dengan mudah, tanpa pertimbangan pemikiran lebih dahulu dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pandangan Islam bahwa pendidikan karakter dalam Islam yang memiliki keunikan dan perbedaan dengan pendidikan karakter di dunia Barat. Perbedaan-perbedaan tersebut mencakup penekanan terhadap prinsip-prinsip agama yang abadi, aturan dan hukum dalam memperkuat moralitas, perbedaan pemahaman tentang kebenaran, penolakan terhadap otonomi moral sebagai tujuan pendidikan moral, dan penekanan pahala di akhirat sebagai motivasi perilaku bermoral. Akhlak dalam Islam sangat mulya dan agung bagi orang mampu melakukannya. Dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya bahwa: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.” (Fatihuddin dan Abul Yasin:133). Dari hadits Nabi Muhammad SAW. tersebut di atas, jelas bahwa kedudukan akhlak dalam Islam amatlah penting dalam kehidupan di muka bumi ini. Islam menganjurkan agar kita berakhlak mulia dengan mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW., karena dalam diri beliau terdapat suri tauladan yang baik. (QS. Al-Qalam:4., QS. Al-Ahzab:21)
Akhlak merupakan corak seseorang atau penentu bahwa orang tersebut baik ataupun buruk, sehingga dengan inilah akhlak selalu dijadikan penentu paling terdepan dalam setiap persoalan. Termasuk dalam membangun bangsa Indonesia, khususnya dalam pembinaan anak-anak muda. Penerapan pendidikan karakter di lembaga pendidikan Islam memang diperlukan, mengingat bangsa Indonesia sekarang ini khususnya yang terjadi pada kalangan muda, yakni terjadi dekadensi moral, seperti melakukan tawuran antar siswa, minum-minuman alkohol, dan bahkan melakukan hebungan seks di luar nikah. Dengan penerapan pendidikan karakter inilah, diharapkan mampu membantu terhadap perkembangan karakter anak muda, khususnya yang masih duduk di bangku sekolah.
Diperlukan upaya fungsionalisasi peran PAI seoptimal mungkin melalui pembenahan kurikulum dan model pembelajaran yang berkualitas bagi pembentukan peserta didik berkarakter. Pembentukan peserta didik yang berkarakter dengan menunjukkan karakter yang kuat, ulet, mandiri, kreatif dan bertanggungjawab, serta tidak hanya terampil kerja tetapi terampil hidup, tidak sekedar cerdas kerja tetapi juga cerdas hidup.  Diperlukan juga upaya fungsionalisasi peran PAI seoptimal mungkin melalui pembenahan kurikulum dan model pembelajaran yang berkualitas bagi pembentukan peserta didik berkarakter. Pembentukan peserta didik yang berkarakter dengan menunjukkan karakter yang kuat, ulet, mandiri, kreatif dan bertanggungjawab, serta tidak hanya terampil kerja tetapi terampil hidup, tidak sekedar cerdas kerja tetapi juga cerdas hidup.
Pelaksanaan PAI pada dasarnya akan bermuara pada terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak yang mulia (budi pekerti yang luhur). Akhlak mulia ini merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW. di dunia. Dengan demikian, pendidikan akhlak (budi pekerti) adalah jiwa PAI. Mencapai akhlak yang karimah (mulia) adalah tujuan sebenarnya dari pelaksanaan Pendidikan Agama Islam. Hal ini tidak berarti bahwa Pendidikan Agama Islam tidak memperhatikan jasmani, akal, ilmu ataupun segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa Pendidikan Agama Islam memperhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi lainnya. Peserta didik membutuhkan kekuatan dalam hal jasmani, akal, dan ilmu, tetapi mereka juga membutuhkan pendidikan budi pekerti, perasaan, kemauan, cita rasa, dan kepribadian.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates